Cara Menghadapi Anak Yang Suka Berkata Kasar - KiniMuda.com

Ketika melihat anak kita terbiasa berkata kasar atau kotor, pasti akan merasa sedih dan khawatir. Bila di rumah diajarkan hal baik, mungkin kebiasaan tersebut berasal dari faktor lingkungan luar. Anak-anak memang mudah menerima kata yang didengarnya.

Dia tidak tahu kata tersebut baik atau tidak. Jika hal ini terjadi pada anak anda, jangan langsung khawatir atau memarahinya. Cobalah lakukan cara menghadapi anak berkata kasar berikut ini.

Dampingi dan Awasi Anak Saat Bermain

Jika anda langsung menyuruh anak untuk menjauhi lingkungan bermain, bisa memberikan dampak buruk bagi kehidupan sosialnya. Selain itu tidak bisa dijadikan solusi jangka panjang. Langkah yang tepat dengan mendampingi dan mengawasi anak saat bermain. Jangan biarkan anak bermain sendiri di lingkungan yang tidak tahu kondisinya. Saat anak bertanya tentang makna kata tersebut, anda bisa menjelaskannya dengan baik. dalam pergaulan, peran orang tua sangat penting.

Jangan Langsung Memarahi Anak Saat Berkata Kotor

Ketika anak berkata kotor, berusahalah untuk tidak langsung memarahinya. Cobalah untuk bersikap wajar didepan anak kemudian menjelaskannya. Marah akan membuat anak semakin bingung dan dia tidak tahu apa kesalahannya. Anak juga tidak tahu mengapa dia tidak boleh berkata kata tersebut. ketika dimarahi, anak mungkin akan mengulangi kata tersebut. lebih baik berikan penjelasan secara baik-baik.

Berikan Penjelasan Arti Kata Tersebut

Saat anak berkata kasar atau kotor,cobalah untuk menanyakan maksud kata tersebut dan kenapa dia mengatakan kata tersebut. jika anak menjawab tidak tahu dan hanya ikut-ikutan, berarti dia benar-benar tidak paham arti kata tersebut. Cobalah untuk menjelaskan dengan bahasa yang mudah dipahami dan katakan bahwa kata tersebut tidak baik untuk diucapkan.

Cara menghadapi anak berkata kasar memang harus hati-hati. Supaya anak tidak akan mengulanginya lagi. Berikan bimbingan dan arahkan terus menerus. sehingga anak tahu bahwa kata tersebut tidak baik untuk diucapkan. Anda juga bisa membuat kesepakatan dengan anak, supaya dia tahu konsekuensinya. Sekian informasi kali ini, semoga memberikan informasi bermanfaat.

Related Posts