7 Manfaat Permainan Anak Tradisional
![]() |
Balap Karung, salah satu permainan Anak tradisional |
1. Melatih Fisik
Ada banyak permainan anak tradisional yang mengandalkan kekuatan fisik, seperti misalnya lompat tali, gobak sodor, enggrang dan lainnya. Jika anak-anak sudah terbiasa bermain jenis permainan yang banyak melatih gerak badan, tentu hal ini baik bagi tumbuh kembang serta kesehatannya. Anak-anak bisa bermain sambil berolahraga dengan cara yang menyenangkan.
2. Belajar Arti Sportifitas
Kelebihan lainnya dari permainan tradisional ketimbang permainan online adalah adanya interaksi langsung antara anak dengan teman lainnya sehingga hal ini baik bagi perkembangan jiwa serta sosial anak. Dalam permainan, tentu ada yang menang dan kalah, namun hal ini wajar. Disinilah jiwa anak akan dilatih untuk bisa memahami nilai sportifitas, menjunjung tinggi kejujuran dalam bermain serta melatih untuk legowo saat harus kalah.
3. Meningkatkan Jiwa Sosial Anak
Interaksi sosial anak semakin diasah dengan memainkan permainan anak tradisional yang dilakukan bersama banyak anggota atau berkelompok. Ia tidak hanya dapat menemukan teman baru, mengenal berbagai karakter, tetapi juga melatih jiwa sosialnya. Hal ini sangat baik bagi anak, terutama untuk anak dengan sifat pemalu dan suka menyendiri. Adakalanya anak perlu diperkenalkan dengan dunia luar dan mengenali lingkungan sekitar.
4. Mengasah Kecerdasan
Siapa bilang jika permainan tradisional hanya sekedar ajang untuk mengisi waktu luang. Banyak jenis permainan tradisional yang sangat bermanfaat bagi kecerdasan otak, sebut saja seperti permainan congklak, ular tangga, petak umpet dan kelereng. Beberapa permainan seperti ini, sangat dominan mengandalkan analisis, perhitungan dan strategi. Tanpa disadari, saat sedang asik bermain, anak sebenarnya juga sedang belajar.
5. Melatih Kerja Team
Sebagai mahluk sosial, kita memang tidak bisa terlepas dari peran orang sekitar dalam kehidupan sehari-hari. Adakalanya, kita memerlukan bantuan dari pihak lain, untuk itu penting melatih jiwa sosial serta kerja team untuk membangun hubungan yang baik antar sesama manusia. Jika anak-anak sudah diajarkan sejak dini perihal kerjasama, gotong royong atau kerja kelompok, maka saat beranjak dewasa nanti, ia akan lebih mudah untuk menempatkan diri pada berbagai situasi. Ada banyak jenis permainan anak tradisional yang seringkali harus dilakukan secara berkelompok misalnya gobak sodor.
6. Melatih Keterampilan dan Kreatifitas Anak
Dahulu, anak-anak di pedesaan seringkali memanfaatkan kulit jeruk bali untuk diolah sebagai motor-motoran. Kulit jeruk bali yang tebal, dipotong dan dibentuk sedemikian rupa hingga menjadi ban serta awak motor. Kemudian, pada bagian ujungnya akan diberi tali untuk memudahkan ia berjalan. Berapa anak anak menjadikannya sebagai media balapan. Meski terlihat sederhana, namun permainan seperti ini dapat melatih kreatifitas anak.
7. Melatih Emosi
Anak-anak cenderung memiliki emosi yang belum stabil. Oleh karena itu, tidak heran jika sebagian anak ada yang masih suka menangis karena masalah sepele. Penting mengajarkan anak untuk bisa melatih emosi dari kecil. Salah satu cara yang bisa digunakan untuk melatih emosi anak dengan mengajaknya bermain langsung atau memberikannya waktu bermain dengan teman sebayanya. Saat sedang bermain, anak bisa lebih leluasa berteriak, tertawa, bergerak dan sebagainya. Pada saat seperti ini, anak sedang belajar mengelola emosi dan jiwanya.
Semoga dengan mengetahui apa saja manfaat permainan anak tradisional, para orang tua bisa lebih mengarahkan anak untuk memilih jenis permainan yang baik untuk dirinya. Selain itu, permainan tradisional juga bisa jadi sarana untuk menjauhkan anak dari kecanduan bermain gadget.

Post a Comment
Post a Comment
1. Berkomentarlah dengan tata bahasa yang baik agar orang lain tahu sebijak apa karakter anda melalui kata kata.
2. Silahkan tulis komentar anda untuk hal apapun yang masih berhubungan dengan post pada halaman ini.
3. Mohon untuk tidak menyertakan Link Aktif pada kolom komentar.
4. Mohon maaf apabila tidak sempat membalas komentar 1 per 1.