Sekedar informasi ya bun, di 2016 lalu Word Health Organization (WHO) mencatat ada 7.097 kasus difteri yang di laporkan dari seluruh dunia, dan Indonesia menyumbang 342 kasus.
Mengerikan ya Bun, Maka dari itu kita jangan sepelekan penyakit difteri ini. Sesegera mungkin jika balita mengalami gejala nya langsung lakukan pencegahan difteri.

Nah, jika bunda belum mengetahui apa saja gejala nya dan cara pencegahannya seperti apa. Bunda sempatkan baca ulasannya di bawah ini ya.
Gejala Penyakit Difteri
Mula nya (Umumnya) anak akan mengalami sakit pada tenggorokannya ya bun. Setelah bakteri mulai menyebar ke seluruh tubuh, maka anak akan mengalami demam. Namun demam nya tidak tinggi, yaitu hanya berkisar 38 derajat celcius. Namun terkadang si anak juga akan menggigil dan ini berlangsung kurang lebih 48 jam atau 2 hari.Untuk menyakinkan ini adalah gejala penyakit difteri, silahkan bunda cek tenggorokan anak nya. Warna putih ke abu-abuan di tenggorokan atau pun hidungnya bisa di pastikan si anak terinfeksi penyakit difteri.
Apabila leher anak mulai terlihat membengkak, batuk yang keras, keluar cairan pada hidung (ngiler) dan otot-otot motoriknya seperti tangan dan kaki mulai melemah. Segera mungkin ya bun bawa anak Anda ke klinik kesehatan terdekat dan langsung minta dokter untuk memeriksa nya.
Karena pada fase ini, gagal jantung dan kelumpuhan sudah mengintai anak bun.
Penanganan Difteri
Penyakit difteri merupakan penyakit menular sehingga sebaiknya anak di rawat inap saja ya bun. Dengan menginap, anak akan mendapatkan perawatan intensif. Hal ini perlu, agar si anak bersih dari penyakit difteri dan untuk menjaga daya tahan tubuh anak yang terus melemah agar tidak terpapar penyakit lainnya. Selain itu, dengan isolasi virus difteri tidak akan meluas ke orang lain.Bunda, ayah dan orang-orang terdekat anak yang terkena difteri sebaiknya melakukan imunisasi difteri segera mungkin agar tidak terpapar penyakit difteri.
Lantas, Apa Penyebab Difteri
Bakteri Corynebacterium lah penyebab nya bun. Bakteri ini menyebar melalui partikel di udara dan suatu benda yang sudah terkontaminasi. Namun pada umum nya, penyakit difteri ini sangat mudah menyebar luas melalui partikel udara dari batuk atau pun bersin.Sedangkan penyebab lainnya adalah kontak langsung dengan suatu benda yang sudah terpapar penyakit difteri. Misalnya, minum dari gelas yang sama yang belum di cuci, mainan dan lain sebagainya.
Penyakit difteri ini jika tidak di obati dengan tepat dan benar. Maka komplikasi berbahaya akan mengincar dan berujung akan kematian.
Berikut beberapa komplikasi :
- Kerusakan saraf
- kehilangan kemampuan bergerak
- Saluran napas yang tertutup
- Kerusakan otot jantung
Pencegahan Penyakit Difteri
Anak usia di atas 7 tahun harus diberikan vaksinasi Td atau Tdap. Vaksin ini juga di percaya ampuh untuk melindungi tetanus, pertusis dan difteri itu sendiri. Vaksin TDAF sebaiknya di ulan per 10 tahunNah, demikian lah tentang penyakit difteri yang wajib di ketahui ya bun. Jangan sampai putra putri kita terpapar penyakit difteri karena ketidak tahuan orang tua yang membesarkan kita.

Post a Comment
Post a Comment
1. Berkomentarlah dengan tata bahasa yang baik agar orang lain tahu sebijak apa karakter anda melalui kata kata.
2. Silahkan tulis komentar anda untuk hal apapun yang masih berhubungan dengan post pada halaman ini.
3. Mohon untuk tidak menyertakan Link Aktif pada kolom komentar.
4. Mohon maaf apabila tidak sempat membalas komentar 1 per 1.