7WxW0BwfuKmx1EPBJmqUIT8xLtYZA4d5uEbC5S5P

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Ini Dia Alasan Mengapa Kamu Tidak Boleh Mengampangkan Hubungan Beda Agama

hubungan beda agama

KiniMuda.com - Pernah mendengar kalimat jika cinta itu menyatukan perbedaan? Tapi bagaimana jika dua pasangan melupakan perbedaan yang seharusnya sejak awal sudah dibicarakan? Menjalani hubungan seolah tidak akan pernah terjadi apa-apa. Memang, manusia yang hidup tidak luput dari masalah, tapi bukankah lebih baik sejak dini mempersiapkan diri supaya kelak bisa menghadapi masalah dengan mudah?

Apalagi jika masalah yang akan datang sudah kita ketahui, tinggal menunggu meledaknya saja, yaitu tentang perbedaan keyakinan. Cinta memang buta, tapi setidaknya masih bisa meraba. Begitulah hubungan yang selalu menganggap mudah perbedaan, terlebih perbedaan agama. Mengampangkan bisa runyam. Nah, kali ini saya mau membahas tentang dilema hubungan beda agama. Simak yuk. 

1.    Kita Bisa Saja Menerima Perbedaan, Bagaimana dengan Orang Tua?
Ketika menjalani hubungan percintaan tidak mungkin hanya seperti itu saja, pastinya punya keinginan untuk mengsakralkan ke dalam hubungan pernikahan. Tentu sebelum digelar upacara pernikahan jauh-jauh hari harus memperkenalkan pasangan ke orang tua. Di saat seperti itu orang tua ingin mengetahui banyak hal tentang seorang yang akan mendampingi anak tercintanya nanti. 

Merestui atau tidak di tangan orang tua. Jadi, harus dipikirkan secepat mungkin mau dilanjutkan atau tidak hubungam cinta beda agama. Jika dilanjutkan siapa yang mau mengalah? Tentu kita akan berat hati jika harus mengalah. Tidak tega rasanya melihat orang tua yang sudah membesarkan kita bersedih. Lantas apa pasangan kita mau mengalah?. Jika mau berpindah begitu bahagianya kita, tapi ingat, jangan pernah memaksa, sebab cinta itu tidak mengenal paksaan.

2.    Pandangan Sosial Terhadap Pasangan Beda Agama Tidak Selalu Baik
Di dalam sebuah agama tentu mempunyai peraturan tersendiri tentang pernikahan beda keyakinan, ada yang memperbolehkan ada yang tidak. Tentu jika ada yang mengatakan "Boleh" tidak lepas dari kritikan, jika kita tetap melangsungkan pernikahan tentunya juga tidak mudah dalam memenuhi syarat-syaratnya. 

Terlepas dari sudut pandang agama pandangan masyarakat sosial kepada kita akan memberikan kesan negatif, walau tidak semua pasti ada yang tidak suka. Sebelum pernikahan dilangsungkan, kita harus mempersiapkan jawaban jika suatu saat ada yang bertanya perihal pernikahan.



3.    Bagaimana dengan Agama Buah Hati Nantinya?
Katakanlah kita, mempunyai cukup uang untuk melangsungkan pernikahan beda agama di luar negeri, sebab di negara kita pernikahan beda agama hukumnya tidak boleh. Tidak boleh dalam artian setiap pasangan yang menikah harus mengunakan tata cara salah satu agama, baru pernikahan bisa disahkan oleh lembaga terkait.

Setelah pernikahan selesai dilangsungkan pastinya kita menginginkan buah hati. Berbagai cara di lakukan agar lekas mendapat keturunan, dan setelah mendapat apa yang diinginkan masalah yang lebih pelik akan terjadi, yaitu perihal keyakinan sang buah cinta. Apakah anak akan mengikuti keyakinan kita atau pasangan kita sebelum usianya benar-benar matang untuk memilih apa yang ia yakini sendiri? 

Secara tidak langsung jika anak memilih apa yang di kehendakinya tidak sesuai yang kita harapkan pastinya di lubuk hati paling dalam akan merasa bersalah kepada Tuhan. Sebab itu sebelum semuanya terjadi kita pikirkan matang-matang. Singkirkan ego dan perasaan, berfikir sejernih mungkin.

Kedudukan cinta memang di atas agama, kita pun sudah selayaknya saling mengasihi walau penuh perbedaan. Tetapi, jika untuk menjalin hubungan beda agama lalu menikah dan mengaruhi hidup sebagai pasangan kekasih, mungkin kamu harus pertimbangkan sekali lagi. 

Sumber: Egi Raf
Mau tulisanmu tampil di KiniMuda juga? Contact us for more info.
Related Posts
Hairun Nisa
I'm a huge fan of quote, an English learner, and a freelance writer.
SHARE

Related Posts

Subscribe to get free updates

Post a Comment