KiniMuda.com - Selain perang di Suriah dan Palestina, nama Rohingya belakangan ini kerap muncul di pemberitaan media. Tentunya kabar terkait Rohingya sudah bukan hal yang baru lagi lantaran kerap terkait dengan penindasan, penderitaan hingga penyiksaan yang mengakibatkan pembunuhan beberapa warganya. Berita tentang etnis Rohingya ini semakin ramai diperbincangkan sejak para warganya berlayar ke lautan demi mencari pertolongan karena takut akan dibunuh oleh warga Myanmar.
Hidup terombang-ambing di tengah laut lantaran penganiayaan lalu pergi ke Bangladesh dan mengharapkan bantuan. Namun di Bangladesh justru mereka mendapatkan penolakan dan diminta untuk kembali ke Myanmar. Selain hidup penuh derita, etnis Rohingya ini bahkan tidak diakui oleh negaranya sendiri yaitu Myanmar meskipun telah hidup selama beberapa generasi di negara tersebut. Dengan tidak diakuinya Rohingya, maka seolah membebaskan warga Myanmar di sekitarnya untuk menyiksa, menganiaya dan membunuh tanpa ada hukum yang akan melindungi sehingga terus menerus menjadi lingkaran setan tanpa ujung.
Jika diurut lagi dari sejarah, ternyata konflik ini sudah terjadi sejak masa lampau sejak perang dunia bertahun lalu. Bahkan setelah perang pun permusuhan terhadap etnis Rohingya masih tetap saja ada. Rohingya ternyata tidak dianggap menjadi bagian dari 135 etnis yang diakui negara Myanmar lantaran dianggap merupakan warga Bangladesh. Myanmar menganggap jika Rohingya tidak bisa memenuhi syarat perundang-undangan kewarganegaraan pada tahun 1982 dimana mengharuskan etnis menetap di negara tersebut. Lebih celaka lagi lantaran Bangladesh pun tidak mengakui Rohingya sebagai warganya.
Di pertengahan tahun 90-an, Bangladesh telah merepatriasi hampir 200 ribu Rohingya ke Myanmar dimana di Myanmar ini mereka tidak diakui, sulit mendapat jaminan sosial, pendidikan hingga sangat rawan untuk menjadi korban kekerasan. Warga Rohingya sendiri telah bersikeras jika mereka bukanlah orang Bangladesh karena berpegang teguh pada sejarah sehingga mereka berharap bisa mendapat pengakuan bahwa mereka juga merupakan bagian dari etnis Myanmar. Adanya perbedaan inilah yang memunculkan bencana dalam kemanusiaan. Konflik antara Myanmar dan Rohingya ini kemudian memuncak di tahun 2012 yang sejak saat itu telah muncul banyak kekerasan kepada warga Rohingya.
Sejak saat itu, sudah ratusan orang tewas dan ratusan ribu etnis yang dibawa ke penampungan. PBB bahkan mencatat jika jumlah etnis Rohingya adalah mencapai 1,5 juta orang saat ini dimana sekitar 150 ribu orang telah lari dari Myanmar dan menyeberang lautan sebagai manusia perahu dan 82 ribu telah mendapat perlindungan dari PBB. Sejak itulah beberapa perahu mendarat di wilayah Aceh dan kemudian banyak sekali orang Indonesia yang berusaha bantu Rohingya dengan segala cara. Kamu pun bisa membantu warga Rohingya ini dengan memberikan donasi sesuai kemampuan.
Post a Comment
Post a Comment
1. Berkomentarlah dengan tata bahasa yang baik agar orang lain tahu sebijak apa karakter anda melalui kata kata.
2. Silahkan tulis komentar anda untuk hal apapun yang masih berhubungan dengan post pada halaman ini.
3. Mohon untuk tidak menyertakan Link Aktif pada kolom komentar.
4. Mohon maaf apabila tidak sempat membalas komentar 1 per 1.